Jakarta. Senin, 12 Desember 2022. Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Pustarhut), Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan Peluncuran Forest Programme VI: Protection of Mangrove Forests.
Acara yang diselenggarakan secara hybrid ini turut dihadiri oleh pemangku kepentingan terkait, antara lain perwakilan Kementerian/Lembaga, Dinas Kehutanan Provinsi, KfW, para expert dari Implementing Consultant (IC), Project Implementing Unit (PIU), serta perwakilan dari instansi lingkup KLHK.

Forest Programme VI (FP VI) merupakan kerja sama bilateral antara Pemerintah Jerman dengan Indonesia. Kerja sama berbentuk financial cooperation melalui KfW ini diharapkan dapat berkontribusi positif untuk meningkatkan kualitas ekosistem mangrove secara nasional. Jangka waktu kerja sama adalah dari tahun 2020 hingga 2028.

Peluncuran FP VI dimaksudkan sebagai penanda pelaksanan kegiatan lapangan, sekaligus sebagai media pengenalan program dan kegiatan FP VI beserta IC.
“FP VI siap memulai berbagai aksi untuk mengimplementasikan kegiatan kerja sama, antara lain rehabilitasi, konservasi, dan pengelolaan mangrove berkelanjutan; pemberdayaan masyarakat; kebijakan; penerapan IPTEK dan standar; pembangunan World Mangrove Center.” tegas Ary Sudijanto, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam sambutannya.

Ary berharap akan tercipta sinergi yang baik antara para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dalam pelaksanaan FP VI. BSILHK dalam hal ini sebagai Project Executing Agency (PEA) bersinergi dengan berbagai stakeholder akan segera menyusun berbagai pedoman kegiatan di lapangan.
Sementara itu, Kepala Pustarhut yang juga sebagai Project Executing Agency (PEA), Wening Sri Wulandari menyampaikan bahwa tujuan FP VI adalah melaksanakan restorasi dan pengelolaan mangrove bersama dengan masyarakat melalui pengelolaan sosial, ekologi, dan ekonomi yang berkelanjutan.
“Melalui kerja sama FP VI diharapkan hutan mangrove di wilayah percontohan (project site) dipelihara dan direstorasi melalui pengelolaan berkelanjutan secara sosial, ekologis, dan ekonomi oleh otoritas kehutanan dan masyarakat”, lanjut Wening dalam laporannya.

Narasumber pada acara ini yaitu Yani Septiani (Senior Sector Coordinator dari KfW Jakarta), Wening Sri Wulandari sebagai perwakilan PEA, serta Juhani Harkonen (Chief Technical Advisor FP VI). Acara peluncuran FP VI dilanjutkan dengan pembahasan dan finalisasi rencana kegiatan FP VI tahun 2023 yang nantinya akan dituangkan dalam Annual Work Plan.
Penanggung jawab berita: Dr. Wening Sri Wulandari – Kepala Pustarhut
Kontributor berita: Darwati, S.Hut.