Bogor, (2/12). Standar Healing Forest SNI 9006:2021 memberikan acuan dalam serangkaian kegiatan wisata di suatu unit ekosistem hutan yang tapak dan fasilitas maupun manajemennya dirancang secara obyektif dan terukur untuk menciptakan manfaat dalam berbagai aspek kesehatan bagi pengunjung khususnya untuk tujuan promotive, preventif, kuratif, rehabilitative, preservatif maupun paliatif. Untuk validasi SNI 9006:2021 serta dalam rangka perumusan standar hutan kota dilakukan kajian dengan kolaborasi tim dari Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, Pusat Fasilitasi Penerapan Standar dan Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Palembang di KHDTK Cikampek dan KHDTK Samboja.

Dalam paparan hasil di Bogor (2/12), Imam Muslimin, Pengendali Ekosistem Hutan BPSILHK Palembang, menyampaikan data-data biofisik dan ekologi KHDTK Cikampek yang sangat potensial dikembangkan sebagai healing forest. Pengunjung KHDTK Cikampek mengalami peningkatan saturasi oksigen 1-2 % jika berada dalam hutan KHDTK CIkampek selama 1-1,5 jam. Aspek healing forest yang berupa penurunan kebisingan juga diperoleh di areal hutan ini khususnya pada jarak 90-100 meter dari jalan raya dengan kerapatan tanaman 197 pohon/ha dimana nilai kebisingan hanya 48,80 dB.
Pohon-pohon besar dan tajuk yang cukup rapat di KHDTK Cikampek mencapai 50-70% dan lebih dari 13 ha merupakan areal dengan persen tutupan tajuk lebih dari 75% menciptakan iklim mikro yang spesifik dan berbeda dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Saat siang hari, di dalam areal KHDTK Cikampek suhu udara berkisar antara 260-29oC sedangkan di luar kawasan pada waktu yang sama mempunyai suhu udara 300-32oC. Hal ini diperkuat dengan hasil pengukuran index kenyamanan (THI) yang berada pada kisaran cukup nyaman-nyaman. Thermometer Humidity Index (THI) berkaitan dengan suhu dan kelembaban (SNI 9006:2021), yang diukur di 32 titik pengamatan dimana 20 titik masuk dalam kategori cukup nyaman dan 2 titik kategori nyaman.

Selain validasi SNI Healing Forest 9006:2021, dilakukan pula validasi SNI 8014: 2014 tentang Metode Penilaian Jasa Lingkungan Keanekaragaman Hayati. Pada aspek nilai jasa budaya, koleksi tanaman di KHDTK Cikampek sebanyak 70,1% mempunyai 2 nilai jasa budaya dan sebanyak 11,2% mempunyai nilai budaya 3. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan jenis-jenis yang memberikan nilai ganda dan perlu dikembangkan pada lokasi hutan kota. Selain itu, kelimpahan jenis tanaman juga bermanfaat untuk pengobatan. Terdapat 59 jenis tanaman di KHDTK Cikampek mempunyai kandungan antioksidan, 13 jenis antidiabetik, 1 jenis antiproliferatif, 32 jenis antimicrobial, 12 jenis antiflanmatory, 2 jenis antihyperglycemic, 4 jenis antidiarrheal, 1 jenis antinociceptive, 2 jenis antipyretic, 2 jenis antitumor, 6 jenis anticancer dan 50 jenis aromatic.
Dalam kegiatan ini juga hadir narasumber dari pengelola hutan kota Gelora Bung Karno dan dosen IPB University yang mendukung hasil validasi SNI ini dapat didorong untuk perumusan standar hutan kota serta mendukung pembangunan IKN dengan konsep forest city yang mengedepankan prinsip keanekaragaman hayati, wisata, jasling, pemberdayaan ekonomi dan layanan pemerintahan dan memiliki keunggulan national heritage conservation.
Penulis: Ayun Windyoningrum, Pengelola KHDTK Cikampek, Analis Kebijakan Ahli Muda
Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan