Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK. 340/MENHUT-II/2010, Hutan Penelitian Haur Bentes ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) untuk hutan penelitian.
KHDTK Haur Bentes terletak di Kampung Haur Bentes, Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, seluas 105,50 Ha dengan ketinggian 250 mdpl dengan curah hujan 4.276 mm/tahun. Jenis dipterocarpaceae merupakan tanaman yang mendominasi di kawasan ini yang berumur di atas 50 tahun.
Topografi
KHDTK Haur Bentes memiliki kontur yang bergelombang ringan dengan tingkat kemiringan antara 15 – 20% dan ketinggian mencapai ± 250 mdpl.
Tanah
Berdasarkan peta tanah ditinjau dari provinsi Jawa Barat tahun 1966, kawasan KHDTK Haur Bentes termasuk jenis tanah podsolik merah kuning, sebagian latosol coklat kuning dengan bahan induk batu liat dengan fisiografi bukit lipatan.
Iklim
KHDTK Haur Bentes memiliki iklim hujan tropika basah dengan tingkat curah hujan sepanjang tahun. Curah hujan paling tinggi terjadi pada bulan Agustus – April dengan curah hujan rata-rata 3.000 – 4.000 mm/tahun.
Potensi Hutan
Sejak tahun 1940 sampai dengan tahun 1998 di HP Haur Bentes telah ditanam sebanyak 66 jenis tanaman terdiri dari 22 jenis rotan dan 44 jenis pohon. Dari 44 jenis pohon yang ditanam sebanyak 33 jenis adalah jenis-jenis Dipterrocarpus dua jenis, Dryobalanops dua jenis, Shorea 21 jenis, Hopea enam jenis dan Vatica satu jenis.
Di KHDTK ini ditemukan 6 jenis mamalia dari 5 suku yaitu lutung hitam (Trachpitheus villosus), surili (Presbytis comata), owa jawa (Hylobates moloch), bajing kelapa (Callosiurus notatus), musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus), babi hutan (Sus scrofa), dan pelanduk kancil (Tragulus javanicus). Kelas primata seringkali ditemukan secara berkelompok, kecuali owa jawa ditemukan soliter, jumlah individu kelompok ketika ditemukan antara 3-10 individu. Mamalia dapat dijumpai pada pagi, sore, dan malam hari. Jika dikaitkan dengan potensi flora yang ada, pohon Dipterocarpaceae menjadi sumber pakan terutama bagi mamalia di KHDTK.