Pada umumnya, kayu memiliki sifat fisik yang unik yang berbeda dengan material lainnya sehingga menjadi ciri khas kayu itu sendiri. Sifat fisik kayu berhubungan dengan berat jenis kayu, serat kayu, warna kayu (sifat dekoratif), bau/aroma, penyusutan, kadar air, dan lain-lainya.  Sementara itu sifat mekanik kayu diartikan juga sebagai sifat kekuatan kayu atau sifat kayu yang dihubungkan dengan kemampuan kayu dalam menahan beban atau muatan yang diterimanya. Definisi ini terkait penggunaan kayu sebagai bahan bangunan ataupun bahan kontruksi.

Pengujian laboratorium sifat fisik dan mekanik yang dilakukan yaitu:

  1. Sifat Fisik Kayu, meliputi Berat jenis, Kerapatan,  Kadar Air dan Penyusutan
  2. Sifat Mekanik Kayu, meliputi Keteguhan lentur statis, Uji Tekan, Uji Kekerasan, Uji geser, Uji Belah, Uji Tarik, dan Uji pukul

 SNI yang digunakan dalam pengujian tersebut antara lain:

  • SNI 03-3399-1994 Metode pengujian kuat tarik kayu di laboratorium
  • SNI 03-3400-1994 Metode pengujian kuat geser kayu di laboratorium
  • SNI 03-3958-1995 Metode pengujian kuat tekan kayu di laboratorium  
  • SNI 03-3960-1995 Metode pengujian modulus elastisitas lentur kayu di laboratorium   
  • SNI 03-6840-2002 Metode pengujian kuat cabut paku di laboratorium 
  • SNI 03-6372-2000 Tata cara pengondisian kelengasan kayu dan bahan berkayu
  • SNI 03-6843-2002 Metode Pengujian susut radial dan tangensial kayu di laboratorium
  • SNI 03-6844-2002 Metode pengujian berat jenis kayu dan bahan dari kayu dengan cara pengukuran
  • SNI 03-6845-2002 Metode pengujian berat jenis kayu dan bahan darikayu dengan cara pencelupan dalam air raksa
  • SNI 03-6846-2002 Metode pengujian berat jenis kayu dan bahan dari kayu dengan tabung pengambang
  • SNI 03-6847-2002 Metode pengujian berat jenis kayu dan bahan dari kayu dengan cara pencelupan dalam air   
  • SNI 03-6849-2002 Metode pengujian berat jenis serpih kayu
  • SNI 03-6850-2002 Merode pengujian pengukuran kadar air kayu dan bahan berkayu