Bogor. Senin, 10 Juli 2023 – Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan berkesempatan menerima kunjungan dalam rangka koordinasi dan visitas dari Secretariat of Asian Forest Cooperation Organization (AFoCO). Dalam momen tersebut, Dr. Wening Sri Wulandari selaku Kepala Pustarhut menyambut hangat perwakilan AFoCO sambil memperlihatkan koleksi kayu Xylarium Bogoriense. Wening menyampaikan betapa pentingnya peran xylarium dalam usaha pengelolaan hutan secara berkelanjutan melalui terstandarnya proses perlindungan jenis kayu yang diperdagangkan.
AFoCO merupakan organisasi antar-pemerintah berbasis perjanjian yang berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kehutanan dan mengambil bagian dalam aksi konkret untuk mengembangkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan serta mengatasi dampak perubahan iklim.
“Xylarium Bogoriense memiliki koleksi kayu otentik yang menjadi rujukan untuk proses identifikasi kayu di laboratorium kami,” jelas Wening kepada Dr. Soozin Ryang dan Dr. Kim Dong Hwan selaku Program Officer AFoCO. Lebih lanjut lagi Wening menegaskan tentang sejarah panjang Xylarium Bogoriense hingga menjadi xylarium terbesar di dunia serta fungsi krusialnya dalam upaya konservasi hutan.
Dalam kesempatan tersebut, Wening juga mengajak Soozin dan Dong Hwan untuk mengintip lebih dekat koleksi kayu xylarium dengan menggunakan lup dan menjelaskan bahwa setiap kayu memiliki struktur anatomi yang khas dan menjadi kunci dalam proses identifikasi jenis kayu.
“Negara lain seperti Kazakhstan yang memiliki iklim dan kekayaan hutan yang serupa dengan Indonesia Saya rasa perlu memiliki fasilitas yang sebaik Xylarium Bogoriense,” tegas Soozin dalam antusiasmenya melihat xylarium terbesar di dunia milik Pustarhut.
Selain menunjukkan koleksi kayu, Wening juga memperlihatkan aplikasi android yang dikembangkan dengan memanfaatkan koleksi kayu yang dimiliki Xylarium Bogoriense, yaitu Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO-KLHK). AIKO-KLHK dikembangkan untuk memudahkan proses identifikasi kayu di lapangan dengan database berupa visual makroskopis penampang lintang kayu yang berasal dari koleksi kayu otentik xylarium.
Dalam pertemuan tersebut, Soozin dan Donghwan menyampaikan apresiasinya terhadap upaya yang telah dilakukan oleh Pustarhut dalam melestarikan keanekaragaman hayati hutan di Indonesia melalui adanya Xylarium Bogoriense. Soozin juga menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dan lintas sektor dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh kawasan Asia dalam bidang kehutanan. Melalui kunjungan ini, AFoCO berharap kerja sama dengan Pustarhut dapat membantu upaya melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati di kawasan Asia.
Wening menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan oleh AFoCO terhadap upaya konservasi hutan di Indonesia. “Kami berterima kasih atas kunjungan AFoCO ke Xylarium Bogoriense dan berharap bahwa kunjungan ini akan membuat kolaborasi yang sudah terjalin menjadi semakin erat,” tutur Wening menutup kegiatan tersebut.
Penanggung jawab berita: Dr. Wening Sri Wulandari – Kepala Pustarhut
Editor: Dr. Hernita Wahyuni – Kepala Bidang PSIPLK
Kontributor berita: Jorgy Manuhutu, S.Si. – Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Pertama