Bogor. Rabu, 15 Februari 2023. Start-up tim konsultan pelaksana Forest Programme VI: Protection of Mangrove Forest telah diselenggarakan di kantor Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, Bogor, pada Rabu siang.
Selain sebagai penanda dimulainya tim expert Implementation Consultant (IC) bertugas, pertemuan ini merupakan bentuk koordinasi tim secara tatap muka berkaitan dengan persiapan pelaksanaan Forest Programme VI (FP VI) di tingkat tapak. Para expert yang tergabung dalam GFA Consulting Group ini akan mendukung pelaksanaan FP VI hingga enam tahun ke depan.
Acara yang diselenggarakan secara hybrid ini dihadiri oleh Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Pustarhut) selaku Project Executing Agency (PEA) dan tim National Project Management Unit (NPMU).

Kepala Pustarhut, Wening Sri Wulandari, menekankan bahwa FP VI diharapkan dapat berkontribusi positif dalam meningkatkan kualitas ekosistem mangrove di Indonesia, yang tentunya mendukung upaya FoLU Net Sink 2030.
“Pelaksanaan FP VI juga diharapkan akan mendukung tugas dan fungsi Pustarhut dalam penyusunan standar, khususnya berkaitan dengan pengelolaan mangrove, sebagai salah satu output program” tambah Wening.
Wening optimis bahwa FP VI memegang peran strategis dalam mempromosikan praktik pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan di Indonesia. Keberadaan tim konsultan tentunya akan memberikan kontribusi yang bermakna. Keberhasilan program ini tidak hanya akan bermanfaat bagi hutan Indonesia tetapi juga dapat menjadi model best practices pengelolaan mangrove bagi negara-negara di seluruh dunia.
Juhani Harkonen, Chief Technical Advisor (CTA) IC, menyatakan dalam melaksanakan tugasnya, tim konsultan akan berpedoman pada pendekatan kerja yang telah disepakati bersama. “Dengan pendekatan terintegrasi, di mana pelaksanaan FP VI tentunya akan mempertimbangkan keterkaitan antara ekosistem mangrove dengan dinamika sosial ekonomi, keanekaragaman hayati, serta aksi mitigasi perubahan iklim.” terangnya.
Tim konsultan pelaksana terdiri dari para ahli di bidang pengelolaan dan kelestarian mangrove yang akan terlibat aktif untuk mendukung Pustarhut dalam perencanaan operasional dan pelaksanaan FP VI.



Menurut Deputy CTA IC, Asep Suntana, tim konsultan akan berperan dalam memberikan rekomendasi dan dukungan teknis untuk memastikan kolaborasi yang efektif dengan NPMU dan Pustarhut sebagai PEA. Salah satunya adalah dengan penyusunan rencana kerja dan tata waktu yang jelas. Konsultan juga akan memberikan laporan kemajuan secara berkala agar program berjalan sesuai rencana seperti yang diharapkan.
Pertemuan yang akan berlangsung selama tiga hari ini berfokus pada penyusunan rencana program, serta persiapan kunjungan lapangan ke lokasi Project Implementing Unit (PIU).
Penanggung jawab berita: Dr. Wening Sri Wulandari – Kepala Pustarhut
Kontributor berita: Darwati, S.Hut.